Wabah Virus Korona Berdampak Pada Pengiriman Kargo?
Tanggal rilis:2020-02-10
Dari akhir tahun 2019 yang lalu, dunia digemparkan dengan penyebaran virus corona. Wabah corona itu sendiri pertama kali diumumkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia WHO, pada 9 Januari. WHO menyebutkan bahwa virus ini mirip dengan flu, berdasarkan pada temuan temuan sejumlah kasus yang telah dilaporkan dari Wuhan, China. World Health Organization (WHO) akhirnya menetapkan sebagai wabah darurat internasional.
 
Virus yang juga disebut 2019-nCov ini telah menyebar di 25 negara dan menewaskan lebih 260 orang di China. Jumlah kasusnya pun terus bertambah dan telah menginfeksi 11.943 orang. Melansir The Guardian, virus dapat menyebar ketika orang yang terinfeksi mengalami batuk atau bersin. Mencuci tangan pun menjadi antisipasi dasar yang bisa dilakukan oleh seseorang untuk menghindari penyebaran virus.

Otoritas bandar udara di setiap negara terdampak paparan wabah ini mulai menutup pergerakan keluar masuk manusia dari China. Pemerintah Indonesia untuk sementara tidak akan mengizinkan semua pendatang yang tiba dari China dan sudah berada di wilayah itu selama 14 hari untuk masuk dan transit di Indonesia.
Hal ini diputuskan dalam rapat kabinet terbatas yang langsung dipimpin Presiden Joko Widodo di Jakarta, Minggu (02/02) siang, untuk mencegah penyebaran wabah virus corona ke Indonesia.
Virus corona
PHOTO : KEMENTERIAN LUAR NEGERI RI/ANTARA FOTO

"Semua pendatang yang tiba dari China daratan dan sudah berada di sana selama 14 hari untuk sementara tidak diizinkan untuk masuk dan melakukan transit di Indonesia," kata Menlu Retno dalam jumpa pers di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, sekitar pukul 15.30 WIB.
Pemerintah, kata Menlu, juga memutuskan menghentikan untuk sementara semua penerbangan langsung dari dan ke China mulai Rabu (05/02) pukul 00:00 WIB.
Virus corona
PHOTO : CNBC Indonesia 04 January 2020 10:42

Tidak hanya perlintasan manusia saja yang dibatasi akses masuk ke Indonesia. Pemerintah juga sudah mulai membahas kebijakan kebijakan yang akan segera di berlakukan dalam pengiriman import dan export barang juga. Pemerintah RI (4/2/2020) melakukan rapat untuk membahas kebijakan kebijakan untuk antisipasi dari wabah virus korona, salah satu kebijakan sementara yang akan diterapkan adalah segera melarang impor hewan hidup dari China. kebijakan ini diterapkan karena virus Corona selama ini tidak hanya menular dari manusia ke manusia, tapi juga melalui hewan.
Presiden Joko Widodo (tengah) memimpin rapat terbatas (ratas) di Istana Bogor, Jawa Barat, Selasa (4/2/2020). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
PHOTO : Presiden Joko Widodo (tengah) memimpin rapat terbatas (ratas) di Istana Bogor, Jawa Barat, Selasa (4/2/2020). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

Dengan semakin bertambahnya korban virus corona dari hari ke hari yang sudah merenggut ratusan nyawa. Jadi juga tidak memungkinkan pemerintah juga akan memperketat pengawasan pengiriman barang yang masuk ke Indonesia. Tidak hanya pemeritah RI yang mewaspadai kasus virus corona. Pemerintah Taiwan sendiri juga sudah mengeluarkan aturan larangan untuk mengirim masker ke luar negeri dari 28/1/2020. 
Dari berita ini , himbauan kepada teman teman Indonesia yang mulai saat ini yang mungkin sudah bersiap siap untuk mengirimkan paketan ke keluarga untuk bulan Ramadhan dipastikan jangan mengirim barang barang terlarang dan juga masker dari Taiwan. Karena untuk sampai saat ini masih banyak teman teman yang mencoba untuk mengirimkan barang barang seperti alkohol, rokok , ataupun pupuk dan masih banyak barang lainnya.
“ Sampai saat ini masih banyak yang bandel dengan mengisi barang barang terlarang tersebut, dan kemaren sudah banyak rokok dan alkohol yang telah kami sita. Kalau ketemu salah satu kiriman berisi barang tersebut , kita harus membongkar semua isi barang barang lainnya dan akan kami check satu persatu.” berikut penuturan dari salah satu petugas bea cukai Taiwan.

Sekali lagi kami menghimbau kepada teman-teman yang ingin mengirimkan paketan ke Indonesia, untuk kirim barang yang memang boleh dikirim dan ingat untuk selalu mengisi daftar barang kiriman masing-masing di formulir tersedia, karena petugas pemeriksa akan mencocokkan barang yang dikirim apakah sesuai dengan daftar barang kiriman yang sudah ditulis. Jika ada kecurigaan dan ditemukan barang terlarang, dipastikan paket-paket lainnya ikut diperiksa dan otomatis menjadi lebih lambat. Oleh karenanya, patuhilah peraturan bea cukai ini karena akan lebih menguntungkan pengirim dan penerima. Sekali lagi diingatkan, jika daftar barang kiriman benar dan sesuai, maka tidak akan ada barang yang akan disita oleh bea cukai di kedua negara dan barang lancar sampai tujuan.

Untuk itu diharapkan kepada kita semua untuk lebih memperhatikan, lebih waspada terhadap wabah penyakit corona ini. Ingat selalu gunakan masker jika bepergian menggunakan transportasi masal. Lebih sering mencuci tangan dengan sabun atau alkohol. Hindari berada di tempat keramaian dengan sirkulasi udara tertutup.
Index Cargo Peduli Anda.