Seorang PMI asal Jawa timur bernama Fatimah (29) menceritakan kisah pernikahannya di Taiwan. Ia merasa tertipu oleh status suaminya berumur 30 tahun yang mengaku duda beranak satu tetapi Ia ternyata belum cerai secara resmi dengan istrinya.

Fatimah, adalah seorang PMI yang bekerja di Pingtung yang bertugas menjaga lansia. Ia berkenalan dengan seorang pria asal Jawa Timur juga dan bekerja di daerah yang sama.  Mereka pun saling  jatuh cinta. Lalu enam bulan kemudian mereka memutuskan menikah. Dua bulan usia pernikahan mereka, Fatimah baru mengetahui sifat asli suami dan keluarganya. Ternyata suami dan keluarganya ingin menguasai penghasilan Fatimah. Bahkan, disaat ibu Fatimah sakit di kampung halaman, suaminya tidak mengizinnya Fatimah untuk mengirimkan uang. Sehingga Fatimah harus meminjam uang dari temannya sebesar Rp500.000.

Terlebih itu, ternyata suaminya belum bercerai resmi dengan mantan istri. Mereka baru bercerai secara agama, sehingga belum memiliki Akta cerai dari kantor pengadilan agama. Sakit hati dan merasa dibohongi, akhirnya Fatimah memutuskan  bercerai dengan usia penikannya yang masih seumur jagung. Ia berpesan kepada para Perempuan Indonesia yang akan menikah di Taiwan, agar lebih teliti dan benar-benar mengenal sifat calon suami dan juga keluarganya.

[Etty]

Berita Lainnya

 TAIFUNG KOINU SEGERA MELEWATI TAIWAN

PMI TAKUT DIPUTUSIN SAMPAI RELA JADI KABURAN

 INDEX LUKANG TERKENA DAMPAK TAIFUNG KOINU

HINDARI TANGKAPAN POLISI, PMI ILEGAL NYAMAR PENDUDUK LOKAL