BANYAK MASYARAKAT KONTRA AKAN DATANGNYA 10.000 PEKERJA INDIA DI TAIWAN
Tanggal rilis:2023-11-23

Pemerintah Taiwan berencana akan  mendatangkan 10.000 PMA dari  India pada awal Desember mendatang. Kebijakan ini diambil untuk memenuhi kebutuhan kurangnya tenaga pekerja migran. 
Menteri Tenaga Kerja Taiwan Hsu Ming-Chun  mengatakan:  Sebelum PMA masuk, MOU harus ditandatangani terlebih dahulu untuk menyelesaikan perinciannya termasuk jumlah PMA yang akan direkrut.

Akan tetapi, sejak beredarnya pemberitaan tersebut membuat sebagian masyarakat sangat khawatir jika hal tersebut terjadi, bahkan beberapa kelompok Masyarakat  terang-terangan  menentang masuknya PMA dari India.

Mereka menentang kebijakan penambahan negara baru untuk merekrut pekerja migran. Karena ini bukanlah solusi dari sebuah permasalahan, tetapi akan menimbulkan permasalahan baru di dunia tenaga kerja. Pemerintah harus lebih meningkatkan kenyamanan lingkungan dan melindungi hak-hak kerja terhadap pekerja migran asing di Taiwan.

Masyarakat menentang keputusan pemerintah Taiwan yang tergesa-gesa untuk membuka negara migran baru. Bagi mereka, semakin banyak jumlah pekerja asing yang masuk ke Taiwan, berpotensi akan terus meningkatnya jumlah pekerja kaburan yang saat ini  mencapai sebanyak 85.000 orang.

Semakin tinggi jumlah pekerja migran, tentunya berpotensi semakin tinggi juga tingkat kaburan,  yang tentunya akan menimbulkan permasalahan baru seperti: kekerasan seksual, perdagangan manusia, dan jenis kejahatan lainnya. Masyarakat yang menentang masuknya PMA India berencana akan turun ke jalan mengadakan demonstrasi pada tanggal 3 Desember nanti.

Dalam demontrasi tersebut mereka akan mengajukan tiga tuntutan yaitu: Menentang penambahan negara baru untuk merekrut pekerja migran, Menuntut pemerintah meningkatkan kenyamanan lingkungan kerja terhadap tenaga kerja di Taiwan, Melindungi hak dan kepentingan pekerja migran dan memperbaiki masalah kejahatan. [Etty]

Berita Lainnya