1,5 TAHUN KERJA, WATI KABUR GUNA MEMBIAYAI IBUNYA YANG SAKIT
Tanggal rilis:2024-04-23
Lika liku menjadi pekerja migran ilegal tidak mudah. Di balut iming-iming gaji tinggi, banyak resiko yang harus ditanggung menjadi pekerja ilegal. Wati, PMI asal Jawa Timur yang membagikan kisahnya selama 3 tahun menjadi kaburan.

Datang ke Taiwan, tugas Wati kesehariannya yaitu menjaga nenek di kota Taipei. 1,5 tahun bekerja, Wati memutuskan kabur dari rumah majikannya karena ingin mendapatkan gaji lebih banyak untuk membiayai ibunya yang sakit.
Selama menjadi kaburan, Wati bekerja serabutan di daerah Nantau seperti bekerja di kebun teh, menanam sayuran dan juga bersih-bersih. Semuanya ia lakukan untuk mendapatkan penghasilan lebih guna membiayai sang ibu yang di rawat di rumah sakit.

Berstatus ilegal membuat Wati tidak nyaman dan selalu was-was, karena kapan saja polisi dapat menangkapnya. Terlebih PMI ilegal tidak memiliki jaminan kesehatan, jika sakit juga takut beli obat karena di luar takut ketahuan polisi, libur juga tidak bisa. Selalu bersembunyi mencari aman.
Tiga tahun menjadi kaburan, Wati akhirnya menyerahkan diri karena ibunya telah meninggal dunia. Sedangkan putrinya di Indonesia tidak ada yang merawat, sehingga ia harus pulang ke kampung halaman.

Sebelum menyerahkan diri, ia sudah mempersiapkan segala yang dibutuhkan, yaitu untuk membayar denda, membeli tiket dan biaya hidup sembari menanti kepulangan. Saat ini Wati Tengah menunggu jadwal kepulangan ke tanah air. [etty]
 
Berita Lainnya