Taiwan akan membuka penerimaan pekerja migran asing di bidang pertanian dan peternakan pada awal bulan September 2023 karena kurangnya pekerja di kedua sektor tersebut. Hal itu disampaikan oleh Kementerian Tenaga Kerja Taiwan pada kamis 10 Agustus saat menghadiri konferensi Join Working Group (JWG) yang diadakan di Bali, Indonesia.

Untuk pembukaan tahap pertama Taiwan membutuhkan sekitar 12.000 pekerja migran asing dengan rincian 6000 pekerja migran di sektor pertanian dan 6000 orang pekerja di sektor peternakan. Dalam konferensi tersebut, Taiwan dan Indonesia membahas banyak permasalahan yang timbul di kalangan pekerja migran. Serta bagaimana meningkatkan kualitas dan kesejahteraan PMI di Taiwan.

Dalam pertemuan tersebut kedua belah negara menyepakati beberapa hal berkaitan tentang perekrutan PMI di Taiwan. Kedua pihak setuju untuk mempertahankan program Pekerja Teknik Tingkat Menengah (PTTM) dan program direct hiring untuk memperluas cakupan ke sektor perawat lansia.

Taiwan dan Indonesia juga sepakat untuk memberantas serta memperkuat penyelidikan terhadap agen-agen nakal dan pungutan liar (pungli) untuk biaya pindah majikan. Taiwan juga meminta Indonesia untuk mempercepat proses persiapan berkas dan dokumen bagi para pekerja di sektor pertanian dan peternakan.

Selain itu, Indonesia diharapkan untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan, pelatihan, serta mengedukasi PMI agar tidak mudah dipengaruhi untuk melakukan penipuan dan terjebak dalam perdagangan narkoba.
[Etty]