Kementrian Tenaga kerja mengungkapkan terkait rendahnya minat pekerja rumah tangga asing dalam mengikuti pelatihan tambahan untuk memperbaiki keterampilan dalam merawat pasien di Taiwan. Dalam tiga tahun terakhir ini, jumlah peserta pelatihan yang dilakukan secara tatap muka terus menurun.

Hambatan komunikasi dan keterbatasan kemampuan bahasa saat meminta izin libur menjadi penyebab utama rendahnya minat pekerja migran asing untuk mengikuti pelatihan. Selain itu, tidak adanya hari libur, sulitnya keluar rumah dan biaya tambahan untuk pelatihan juga menjadi pemicu rendahnya minat pekerja rumah tangga  untuk mengikuti pelatihan.

Menanggapi kesulitan tersebut, Kementrian tenaga kerja merencanakan perubahan dalam metode  pelatihan tambahan. Metode pelatihan dapat  menggabungkan kursus pelatihan secara daring dan dengan tatap muka. Sehingga mereka dapat memanfaatkan telepon pintar yang mereka miliki untuk mengikuti pelatihan.

Pemerintah juga perlu memberikan edukasi kepada majikan agar memberikan libur kepada pekerjanya untuk mereka memiliki waktu mengikuti pelatihan.

Ini merupakan tantangan nyata dalam menarik minat para pekerja rumah tangga untuk mengikuti pelatihan tambahan di Taiwan. Agar mereka dapat meningkatkan kualitas diri dan juga dijadikan bekal kelak saat mereka pulang ke negara masing-masing.
[Etty]