Banyak calo atau sponsor mematok biaya tinggi kepada CPMI yang mau kerja ke Taiwan di sektor formal. Seperti yang dialami Ayu (nama samaran), ia harus mengeluarkan biaya keseluruhan sebesar Rp.105.000.000. Biaya tersebut dibayarkan bertahap kepada sponsor, yang membantu Ayu proses ke PT penyalur tenaga kerja ke luar negeri.
Namun sayangnya, dengan job formal, saat tiba di Taiwan Ayu dipekerjakan untuk bersih-bersih di kota Taichung, dengan alasan ia baru saja operasi Caesar sehingga ia tidak bisa kerja berat. Bahkan gaji yang ia terima juga tidak sesuai dengan biaya besar yang dikeluarkan untuk bekerja ke Taiwan.
Merasa tidak mendapatkan hak yang sesuai dengan jobnya, Ayu pun berkata pada agensi untuk pindah tempat kerja agar mendapatkan gaji yang sesuai. Namun, agensi tidak merespon Ayu justru menakut-nakutinya jika selama dua bulan ia tidak mendapatkan majikan maka PMI tersebut harus pulang ke Indonesia membawa hutang beban potongan.
Ayu yang baru bekerja di Taiwan selama dua bulan pun ketakutan, Sedangkan untuk proses ke Taiwan keluarga harus berhutang sana-sini agar ia bisa berangkat.
Mendapat saran dari temannya yang ia temui di Toko Indonesia, saat ini Ayu berusaha meminta tolong pada KDEI Taipei, agar ia bisa mendapat job baru sesuai dengan statusnya sebagai pekerja formal dengan gaji yang harus didapatkan.
Apa yang menimpa Ayu agar menjadi pembelajaran bagi para CPMI yang akan proses ke sektor formal agar berhati-hati, agar tidak menjadi korban sponsor yang dengan biaya mencekik leher.
[Etty]
Berita Lainnya