Tindak kekerasan terhadap PMI terjadi kembali. Seperti yang dialami Ela Lastari, PMI asal Garut ini menjadi korban kekerasan dan penganiayaan majikannya di Arab Saudi.

Ela berangkat ke Arab Saudi pada Oktober 2022 lalu. Beberapa bulan pertama bekerja, ia kerap berkomunikasi dengan keluarga di kampung halaman. Namun, sudah tiga bulan komunikasi mereka terputus dan nomor Ela tidak dapat dihubungi.

Hingga suatu hari, Ela meminjam handphone teman untuk menghubungi Anjani, putrinya. Ela mengabarkan jika HPnya disita majikan. Ela juga kerap dipukul dan dihajar jika melakukan kesalahan. Pernah suatu hari ia dituduh mencuri makanan majikan di kulkas, sehingga ia dipukuli hingga babak belur.

Ela sudah tidak sanggup lagi disiksa oleh majikan dan minta dipulangkan. Pihak Pemerintah Daerah Garut saat ini tengah mendalami laporan terkait penyiksaan salah satu warganya yang bekerja di Arab Saudi melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi.

Menurut Kepala Daerah Garut,pihaknya sekarang sedang menelusuri siapa orang yang memberangkatkan Ela untuk bekerja sebagai ART di Arab Saudi. Ia menambahkan pihaknya sangat heran, bagaimana Ela dapat bekerja ke Arab Saudi pada 2022 karena pemerintah pusat sudah menutup penyaluran PMI ke Timur Tengah sejak tahun 2015 lalu.
[Etty]

Berita Lainnya

  PMI TAIWAN SUKSES JADI PENERJEMAH DI INDONESIA

PMI DIPAKSA PAKAI PAKAIAN DALAM

 USAI MABUK WANITA TEWAS SAAT BERLIBUR

PMI BUKA PRAKTEK GIGI ILEGAL